-->

Notification

×

Iklan dibawah menu

Iklan mobile

Tag Terpopuler

Maut Banjir–Longsor Sumatera Menggila! Korban Tewas Tembus 1.016 Jiwa, 212 Orang Masih Hilang

Senin, 15 Desember 2025 | 9:07:00 AM WIB Last Updated 2025-12-15T02:07:51Z


Medan
- Jumlah korban bencana banjir dan longsor di sejumlah wilayah Sumatera terus bertambah. Berdasarkan data per 15 Desember 2025, total korban meninggal dunia mencapai 1.016 jiwa, sementara 212 orang dilaporkan masih hilang dan 7.600 orang lainnya mengalami luka-luka, Senin (15/12/2025).

Lima daerah dengan korban meninggal terbanyak tercatat berada di Kabupaten Agam, Sumatera Barat dengan 187 jiwa, disusul Aceh Utara sebanyak 162 jiwa. Selanjutnya Tapanuli Tengah melaporkan 116 kematian, Tapanuli Selatan 86 jiwa, serta Aceh Tamiang dengan 66 korban meninggal.

Hingga kini, tim pencarian dan pertolongan masih melakukan evakuasi, terutama di titik-titik yang sulit dijangkau dan berisiko longsor susulan. Kondisi cuaca yang belum sepenuhnya stabil disebut menjadi tantangan utama dalam upaya pencarian korban yang masih hilang.

Di sektor kesehatan, layanan medis di wilayah terdampak turut menghadapi kendala serius, terutama terkait ketersediaan obat-obatan. Pelaksana pelayanan dari RS Kemenkes Adam Malik, dr Ade Rachmat Yudiyanto, SpA(K), menyebut kurang dari 10 persen stok obat lama masih bisa diselamatkan.

“Sebagian besar obat rusak karena terendam lumpur dan berisiko terkontaminasi. Daripada berisiko, lebih baik dibuang. Kita pakai yang benar-benar aman,” ujar dr Ade.

Meski demikian, dr Ade memastikan layanan kesehatan tetap berjalan berkat respons cepat dari berbagai pihak. RSUD Muda Sedia Aceh Tamiang dilaporkan memiliki pasokan obat yang aman dan mencukupi untuk kebutuhan IGD serta poli darurat.

Pemenuhan kebutuhan obat dilakukan melalui dukungan RS Kemenkes Adam Malik, bantuan dari tim Universitas Indonesia, serta Perhimpunan Dokter Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi Indonesia (PABOI). Bantuan tersebut mencakup obat infeksi, analgesik, obat kulit, hingga perbekalan medis dasar untuk penanganan korban pascabanjir, yang kemudian didistribusikan ke unit-unit prioritas.

“Dengan pasokan yang tersedia, pelayanan IGD, perawatan inap darurat, dan poli dapat berjalan tanpa gangguan. Tidak ada kasus yang tertunda karena kekurangan obat selama hari pertama,” tuturnya.

Ia menambahkan, ketersediaan obat saat ini bahkan dinilai lebih dari cukup, namun pengelolaan tetap diperketat mengingat situasi darurat masih berlangsung. Ruang penyimpanan obat sementara juga telah ditata agar distribusi lebih cepat dan aman dari sisa lumpur.