-->

Notification

×

Iklan dibawah menu

Iklan mobile

Tag Terpopuler

Pimpin Upacara Hardiknas dengan Busana Adat Karo, Wali Kota Medan Tekankan Pendidikan Inklusif dan Bermutu

Sabtu, 03 Mei 2025 | 11:17:00 PM WIB Last Updated 2025-05-03T16:17:08Z


Medan
- Suasana khidmat mewarnai upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di SMP Negeri 1 Medan, Jumat (2/5), saat Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas, tampil memimpin upacara dengan mengenakan busana adat Karo. Penampilan ini menjadi simbol keberagaman dan penghormatan terhadap budaya lokal dalam momentum nasional yang mengangkat tema “Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua.”

Dalam amanatnya, Wali Kota menyampaikan bahwa pendidikan merupakan hak dasar dan hak sipil yang melekat pada setiap individu, tanpa terkecuali. “Pendidikan adalah hak asasi manusia, baik sebagai pribadi maupun sebagai warga negara,” ujarnya di hadapan peserta upacara yang terdiri dari Sekretaris Daerah Kota Medan Wiriya Alrahman, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Benny Sinomba Siregar, para camat, kepala sekolah, serta pimpinan perangkat daerah.

Membacakan amanat tertulis Menteri Pendidikan Dasar Menengah, Rico Waas menegaskan bahwa tidak boleh ada diskriminasi dalam akses pendidikan, baik atas dasar agama, ras, suku, bahasa, kondisi fisik, ekonomi, jenis kelamin, maupun domisili. Pendidikan harus terbuka dan setara bagi seluruh anak bangsa.

Ia juga menggarisbawahi bahwa Hari Pendidikan Nasional adalah momentum untuk memperkuat komitmen bersama dalam mencerdaskan kehidupan bangsa melalui layanan pendidikan yang berkualitas, berkemajuan, dan menjangkau semua kalangan. “Pendidikan adalah proses membangun kepribadian utama, akhlak mulia, serta peradaban bangsa,” ungkapnya.

Secara individual, tambahnya, pendidikan menumbuhkembangkan fitrah manusia sebagai makhluk pembelajar. Dari proses ini, manusia menguasai ilmu pengetahuan, mengembangkan keterampilan, dan berbagai kecerdasan untuk mencapai kesejahteraan lahir dan batin. Dalam konteks kebangsaan, pendidikan menjadi sarana mobilitas sosial dan pengangkat harkat martabat bangsa.

Rico juga menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto menempatkan sektor pendidikan sebagai prioritas utama pembangunan. “Dalam Asta Cita keempat, Presiden berkomitmen membangun sumber daya manusia yang unggul sebagai agen perubahan menuju Indonesia yang adil dan makmur,” jelasnya.

Upaya itu, kata Rico, diwujudkan melalui revitalisasi sarana dan prasarana pendidikan, transformasi pembelajaran digital, serta peningkatan kualitas dan kesejahteraan guru. Guru diharapkan bukan hanya menjadi fasilitator pembelajaran, melainkan juga mentor, konselor, dan pendamping murid dalam perjalanan meraih cita-cita mereka.

“Guru adalah orang tua kedua, yang setia mendampingi muridnya dalam suka dan duka,” ujarnya penuh haru.

Menutup pidatonya, Wali Kota mengajak seluruh elemen — mulai dari pemerintah, masyarakat, orang tua, dunia usaha, hingga media — untuk bersama-sama membangun ekosistem pendidikan yang inklusif, berkualitas, dan berdaya saing tinggi demi masa depan Indonesia yang lebih cerah. (Red)